RI Deflasi 4 Bulan Berturut-turut, Kebijakan Pemerintah Memperlemah Daya Beli

3 weeks ago 6
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online
Suasana gedung-gedung bertingkat di Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Indonesia mengalami deflasi beruntun sejak Mei 2024 hingga Agustus 2024. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi deflasi sebesar 0,03 persen pada Agustus dibandingkan bulan sebelumnya (month to month/mtm).

Direktur Ekonomi Digital Center of Economic and Law Studies (Celios), Nailul Huda, mengatakan deflasi kali ini lebih dipengaruhi oleh faktor domestik dibandingkan kondisi global.

“Saya mencatat, kondisi deflasi saat ini memang lebih banyak dipengaruhi oleh faktor domestik,” kata Huda kepada kumparan, Minggu (8/9).

Huda menyebut pelemahan daya beli menjadi faktor kunci deflasi Agustus 2024. Menurutnya, kebijakan pemerintah yang kurang tepat membuat saya beli masyarakat menurun, terutama sejak pemerintah menaikkan harga Pertalite pada 2022.

“Pelemahan daya beli ini disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang kurang tepat,” ungkapnya.

Pedagang telur di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Foto: Argy Pradypta/kumparan

Huda juga menyoroti pelemahan daya beli tidak hanya dirasakan oleh masyarakat kelas bawah, tetapi juga oleh kelas menengah. Kondisi ini dipicu oleh faktor pelemahan industri dan investasi yang saat ini belum mampu memberikan stimulus yang cukup kuat bagi pertumbuhan ekonomi.

“Selain itu, pelemahan daya beli kelas menengah juga disebabkan oleh pelemahan industri dan investasi yang seret,” tutur Huda.

Dia mengungkapkan kekhawatirannya terkait dampak jangka panjang dari deflasi yang terjadi secara berturut-turut. Ia menyebut penurunan permintaan akan berujung pada perlambatan produksi, yang pada akhirnya memicu peningkatan angka pengangguran.

“Yang paling saya khawatirkan adalah peningkatan jumlah pengangguran. Ketika permintaan melemah, produksi akan cenderung melambat. Ini dapat menyebabkan perusahaan mengurangi produksinya, dan terbukti Indeks Produksi Manufaktur (IPM) melemah,” ungkapnya.

Dengan perlambatan produksi dan pertumbuhan ekonomi yang menurun, kesejahteraan masyarakat dikhawatirkan akan semakin terpuruk. Oleh karena itu, Huda menyarankan pemerintah untuk lebih berhati-hati dalam merumuskan kebijakan ekonomi yang dapat berdampak pada konsumsi rumah tangga.

Salah satu kebijakan yang menurut Huda harus dievaluasi adalah rencana kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) di 2025. Menurutnya, rencana ini harus dibatalkan karena akan semakin membebani daya beli masyarakat yang saat ini sudah melemah.

“Rencana kenaikan tarif PPN tahun depan bisa dibatalkan. Pembatasan penggunaan Pertalite juga harus dilakukan dengan cermat, memperhatikan unsur keadilan bagi penerima subsidi,” pungkasnya.

Read Entire Article