Pemerintah Buka Peluang Subsidi Energi Dialihkan untuk Tingkatkan Kualitas BBM

4 weeks ago 16
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online
Ilustrasi pengisian bahan bakar di SPBU Pertamina Foto: Jamal Ramadhan/kumparan

sosmed-whatsapp-green

kumparan Hadir di WhatsApp Channel

Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) membuka peluang subsidi energi, yang saat ini belum sepenuhnya tepat sasaran, direalokasi atau dialihkan untuk peningkatan kualitas BBM.

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi, Rachmat Kaimuddin, mengatakan produk BBM rendah sulfur dipastikan bakal disubsidi, supaya lebih banyak masyarakat menjangkau produk ramah lingkungan tersebut.

Untuk menekan peningkatan beban negara karena produknya yang notabene lebih mahal, lanjut Rachmat, maka pemerintah akan terus berupaya mengurangi konsumen BBM bersubsidi yang tidak berhak, alias orang-orang kaya.

"Niatnya adalah tidak menambah beban subsidi secara total, jadi akan kita coba buat bagaimana golongan-golongan yang lebih mampu akan kita buat mungkin tidak lagi menjadi pemakai BBM bersubsidi. Ini tapi yang dianggap pantas dan cocok, layak mendapatkan subsidi akan tetap kita jaga," ungkapnya saat ditemui di Mandiri Oriental Jakarta, dikutip Sabtu (9/8).

Deputi Bidang Koordinasi Infrastruktur dan Transportasi Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Rachmat Kaimuddin di Menara Kadin Indonesia pada Jumat (15/12/2023). Foto: Widya Islamiati/kumparan

Dalam acara Multi Stakeholder Consultation Meeting Persiapan Pasokan BBM untuk Penerapan BBM Euro 4, Jumat (8/8), Rachmat mengungkapkan data bahwa 80-95 persen penyaluran BBM bersubsidi belum tepat sasaran.

Rinciannya, 95 persen volume Solar bersubsidi dinikmati oleh 60 persen masyarakat berpenghasilan teratas, sementara 80 persen volume bensin bersubsidi juga dinikmati oleh 60 persen masyarakat berpenghasilan teratas.

"Jadi ya kasarnya, makin kaya dia, makin banyak pakai BBM yang notabene juga bersubsidi," ungkapnya.

Di sisi lain, kata dia, pemerintah memiliki urgensi meningkatkan kualitas BBM untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan. Sebab, BBM yang saat ini beredar di Indonesia masih mengandung sulfur tinggi sekitar 400 ppm.

"Sehingga kita lagi ada dilema nih. Saat ini yang kita lagi bicarakan adalah bisa tidak kita tetap menjaga masyarakat kita, harganya tidak naik, tapi kita perbaikin kualitas BBM-nya. Ya bisa-bisa aja, tapi ada biayanya," jelas Rachmat.

Dengan begitu, tercetuslah wacana untuk realokasi sebagian subsidi BBM salah satunya untuk peningkatan kualitas BBM yang diproduksi di kilang-kilang dalam negeri.

"Harus ada sedikit realokasi atau reformasi, bahasanya apa nanti teman-teman di keuangan mungkin lebih paham, untuk alokasi subsidi BBM ini. Tapi paling tidak yang pertama kita akan coba memperbaiki kualitas BBM dan masyarakat semaksimal mungkin yang rentan dan sebagainya, tidak terdampak," tuturnya.

Pengembangan kilang milik PT Pertamina (Persero) agar bisa memproduksi BBM rendah sulfur, menurut Rachmat, memang butuh dukungan lebih besar dari pemerintah. Dia berharap melalui realokasi subsidi energi dengan mengurangi penyalurannya kepada konsumen yang tidak berhak, maka ada biaya yang bisa disalurkan untuk badan usaha.

"Dana yang sisa itu akan kita berikan kepada Pertamina, untuk mendukung Pertamina, mengkompensasikan biaya-biaya peningkatan kilang kepada Pertamina, supaya mereka juga bisa bersaing, bisa m...

Read Entire Article