Faktor Internal yang Paling Mempengaruhi Kekalahan Umat Islam Selama Perang Salib

3 weeks ago 7
StarJudi
WinJudi
StarJudi
WinJudi
StarJudi winjudi slot
winjudi
Game Demo Mahjong Ways 2, Antara Fakta dan Mitos: Menang di Game Demo Sama Dengan Akun Terbaik
Fenomena "Beginner's Luck" di Server Thailand: Pandangan dari Master Cun
Inilah 3 Zodiak yang Akan Mendapatkan Kemenangan Beruntun di Mahjong Ways Pada Bulan Oktober Ini
Inilah Beberapa Fakta Mengejutkan Mengenai Scatter Hitam di Mahjong Ways
Mengatasi Stress Berlebihan Bersama WINJUDI: Mahjong Ways Permainan Menurunkan Tingkat Stress
Sisa Hidup Bahagia hingga Tutup Usia: Kumpulkan Dana Masa Tua Dari Mahjong Ways
Metode Terbaru Dari Komunitas Game Online Thailand: Terapkan Pola dan Jam Berikut Ini Di Semua Server! Pasti Menang?
Financial Freedom Sudah di Depan Mata: Tips dan Trik Mahjong Ways Ini Akan Merubah Hidup Anda Menjadi Kaya Raya
Jatuh Cinta Pada Kemenangan Pertama: Temukan Panduan Menang Besar di Mahjong Ways
Capek Selalu Kalah di Mahjong Ways? Cobain 5 Pola Terbaik ini Supaya Kamu Menang Terus!
winjudi online winjudi slot online situs winjudi online winjudi Akun slot gacor online terkini Akun situs slot gacor online terkini Akun link slot gacor online terkini Akun demo slot gacor online terkini Akun rtp slot gacor online terkini Daftar slot gacor online Daftar situs slot gacor online Daftar link slot gacor online Daftar demo slot gacor online Daftar rtp slot gacor online Daftar slot gacor online terkini Daftar situs slot gacor online terkini Daftar link slot gacor online terkini Daftar demo slot gacor online terkini Daftar rtp slot gacor online terkini informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online hari ini berita online hari ini kabar online hari ini liputan online hari ini kutipan online hari ini winjudi online

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kejayaan Perang Salib diyakini secara umum berada di tangan para musuh. Hal yang membuat Tentara Salib Pertama meraih kemenangan karena kaum Muslim tengah mengalami perpecahan dan kemunduran.

Kalau saja para Tentara Salib itu tiba sepuluh tahun lebih awal, mereka akan mendapat perlawanan keras dari pasukan Muslim. Sebab sepuluh tahun yang lalu masih kuat persatuan dari berbagai kelompok di negara yang diperintah oleh Maliksyah, sultan terakhir dari tiga Sultan Besar Turki Saljuk.

Demikian dijelaskan, Guru Besar Studi Islam dan Bahasa Arab di Universitas Edinburgh, Carole Hillenbrand dalam bukunya berjudul Perang Salib, yang diterbitkan Serambi.

Wilayah kekuasaan Turki Saljuk di wilayah Barat meliputi Irak, Suriah, dan Palestina. Namun, pembahasan ilmiah sebelumnya tentang keadaan kaum Muslim pada umumnya di tahun 488 Hijriyah atau 1095 Masehi tidak terlalu jauh beranjak dari penekanan bahwa dunia Islam mengalami perpecahan dan kemunduran. Hal itu terjadi akibat kehilangan pemimpin yang benar-benar kuat dan karena terjadinya pertikaian agama.

Carole Hillenbrand dalam bukunya mengungkapkan peristiwa yang menghancurkan umat Islam sepanjang tahun 485 H sampai 487 H atau 1092 M sampai 1094 M.

Dalam kurun waktu kurang dari dua tahun, yang dimulai sejak 485 H, terjadi rentetan pembersihan semua pemimpin politik terkemuka dunia Islam dari Mesir hingga ke timur.

Pada 485 H atau 1092 M, tokoh terbesar dalam sejarah Kesultanan Saljuk, menteri (wazir) Nizhim al-Mulk, penguasa de facto kekaisaran Saljuk selama lebih dari tiga puluh tahun, dibunuh.

Sebulan kemudian, Maliksyah, sultan ketiga Saljuk, wafat secara mencurigakan, setelah selama dua puluh tahun berkuasa dengan gemilang. Tidak lama kemudian, permaisurinya menyusul diikuti oleh cucunya dan pemimpin-pemimpin politik berpengaruh lainnya.

BACA JUGA: Dampak Fatal Eksodus Besar-besaran Keluar Israel dan Ragam Bujuk Rayu untuk Kembali

Sumber-sumber Islam bahkan memandang tahun 487 H atau 1094 M sebagai tahun penuh bencana, karena di tahun ini era lainnya turut berakhir. Yaitu dengan wafatnya Khalifah Fatimiyah di Mesir, al-Mustanshir, musuh besar Saljuk, yang telah memerintah selama 58 tahun. Tazirnya, Badr al-Jamili, pendiri benteng kota Kairo kemudian menyusul.

Pada 487 H atau 1094 M, Khalifah Abbasiyah al-Muqtadhi yang berpaham Sunni juga wafat. Seperti diuraikan oleh sejarawan Mamluk, Ibn Thghribirdi. "Tahun ini disebut tahun kematian para khalifah dan pemimpin," kata Ibn Thghribirdi.

Read Entire Article